Banjir Bandang di Samosir, 1 orang meninggal Dunia

Posted by: Sahabat Medicom on 02.56 in Banjir, Pangururan, Samosir 0

Metrotvnews.com, Pengururan: Satu orang tewas dan empat lainnya hilang akibat banjir bandang dan longsor yang melanda Desa Sabulan dan Buntu Mauli, Kecamatan Sitiotio, Samosir, Sumatra Utara (Sumut), Kamis (29/4) malam. Korban tewas dan hilang berasal dari satu keluarga.

Rumah korban hancur diterjang bah, bebatuan, serta batang-batang pohon. Korban tewas Marsaulina Situmorang, siswa kelas 3 SMP. Sedangkan ibu Maursalina, Lidia br Tamba bersama anaknya yang lain yakni Samuel Aldo Situmorang, Pegang Hasudungan Situmorang, Marintan Lumada Situmorang, hingga kini belum ditemukan.

Aktivis Lingkungan Hidup dari Kelompok Studi Pengembangan Prakarsa Masyarakat (KSPPM) Suryati Simanjuntak, Jumat (30/4) mengatakan longsor dan bandang berasal dari hutan blok Sitonggitonggi setelah terjadi hujan deras selama dua jam. "Dua perkampungan penduduk yang berada di bawah pebukitan yakni, Desa Sabulan dan Buntu Mauli menjadi sasaran," ujarnya.

Staf KSPPM lainnya Anggiat Sinaga mengatakan di desa Sabulan ada empat unit jembatan yang menghubungkan jalan-jalan ke desa ini putus dan rusak berat yakni Jembatan Tanda Rohot, Lumban Nahor, Lumban Garada, HKBP Sitahutahu. Tiang-tiang listrik (PLN) beserta kabelnya juga dilaporkan tergulung air.

Sementara di Desa Buntu Nauli, terdapat enam unit rumah rusak parah, 6 orang luka-luka. Kedua desa ini, lanjut Anggiat Sinaga, belum mendapat pertolongan dari pemerintah setempat. Sementara korban yang luka-luka masih dirawat di rumah bidan yang ada di desa tersebut. Masyarakat juga sedang bergotong-royong mencari korban hilang.

Camat Sitiotio Mangihut Situmeang yang membenarkan ada satu warganya tewas dan empat masih hilang. "Kami sedang melakukan pencarian bersama penduduk, sementara bantuan berupa bahan makanan sudah diserahkan bagi korban," paparnya.

Mengenai tuduhan penyebab banjir dan longsor akibat aktivitas penebangan liar, Situmeang mengaku belum tahu. "Kami masih konsentrasi untuk menangani korban, sebab musababnya akan diteliti nanti, namun sejauh ini di Kecamatan Sitiotio tidak ada aktivitas penebangan liar," tukasnya.