We Help You To Renovate Your Blogger Blog With Awesomeness!

Selasa, 05 Juli 2011

  • Pengumuman USM STAN 2011

    Kementerian Keuangan Republik Indonesia akan menerima putra dan putri Warga Negara Indonesia untuk mengikuti pendidikan pada Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) dengan Spesialisasi sebagai berikut:

    1. Program Diploma I Keuangan Spesialisasi Kepabeanan dan Cukai
    2. Program Diploma I Keuangan Spesialisasi Pajak

    Seleksi akan dilakukan dalam tiga tahap yaitu Tes Potensi Akademik dan Tes Bahasa Inggris, Tes Kesehatan dan Kebugaran, dan Assessment. Peserta yang lulus dari seleksi akan mengikuti pendidikan Program Diploma I selama dua semester dan dilaksanakan di Kampus STAN dan/atau Balai Diklat Keuangan di daerah. Selama mengikuti pendidikan, mahasiswa tidak dipungut uang kuliah.

    Lulusan Program Diploma I Keuangan STAN akan diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Kementerian Keuangan atau instansi pemerintah lainnya baik di pusat maupun di daerah sesuai dengan formasi yang tersedia pada tahun yang bersangkutan berdasarkan peraturan kepegawaian yang berlaku.

    Pengumuman dapat diunduh melalui link di bawah ini:

    Pengumuman USM STAN 2011
  • Minggu, 03 Juli 2011

  • Dilema PTN vs PTS

    kampus.okezone.com FENOMENA Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yang merupakan ajang kompetisi akbar tahunan bagi calon mahasiswa baru yang memiliki impian untuk meneruskan jenjang pendidikan ke bangku kuliah tentunya dirasakan berbeda-beda oleh peserta.

    Ada yang berbahagia karena cita-citanya untuk bergabung dengan perguruan tinggi negeri (PTN) favorit akhirnya terwujud, namun ada juga yang merasa kecewa dan terpaksa gigit jari karena gagal dalam proses seleksi hingga akhirnya menjadikan perguruan tinggi swasta (PTS) sebagai alternatif daripada menganggur atau menunggu SNMPTN tahun berikutnya.

    Namun, hal paling menarik sebagai suatu realitas yang tidak dapat dipungkiri, yakni SNMPTN terkadang juga menjadi ajang adu gengsi bagi calon mahasiswa maupun keluarga calon mahasiswa untuk menorehkan nama di sejarah civitas academica PTN favorit.

    Anggapan masyarakat bahwa dengan kuliah di PTN seperti UI, ITB, UNPAD, IPB, UGM maka secara tidak langsung akan ”meluruskan” jalan meniti masa depan kelak, setelah lulus dari perguruan tinggi. Sehingga kebangaan menggunakan almamater dari perguruan tinggi negeri tersebut menjadi euforia bernuansa intelektual.

    Pertanyaan besar kemudian muncul, ”Benarkah dengan masuk ke PTN maka secara langsung maupun tidak langsung akan mempermudah jalan menuju kesuksesan di masa depan?” Terlalu naif rasanya jika harus membenarkan pertanyaan tersebut. Keberhasilan atau kesuksesan seseorang terlalu sempit jika harus menggunakan institusi pendidikan sebagai alat ukurnya.

    Pendidikan bukanlah sebuah institusi atau merk dagang. Pendidikan adalah sebuah proses panjang pembelajaran dan pengalaman yang terakumululasi dalam sebuah praktik nyata, tidak hanya soal ilmu pengetahuan yang mumpuni tetapi juga moral dan etika kehidupan yang beradab.

    Di sisi lain, SNMPTN juga seolah menjadi pembatas kesenjangan antara si pintar dan si bodoh. Anggapan bahwa orang-orang yang berhasil tembus di SNMPTN sebagai orang-orang pilihan yang pintar dan berhak mendapatkan pendidikan bermutu terbaik di perguruan tinggi ternama melekat kuat dalam anggapan masyarakat. Padahal faktor luck dan ”kecurangan” bisa saja mewarnai pelaksanaan SNMPTN. Sehingga tidak jarang orang-orang pintar yang kurang beruntung terpaksa gigit jari dan frustasi pasca pengumuman SNMPTN. Hal ini secara tidak langsung memberikan tekanan psikologis bagi mereka dalam mengarungi jenjang pendidikan selanjutnya. Fenomena ini tentunya menjadi ironi tersendiri yang memprihatinkan mengingat banyak generasi muda yang berpotensi namun kurang mendapat perhatian atas talenta mereka.

    PTS lantas menjadi alternatif bagi mereka yang gagal dalam SNMPTN. Namun, PTS bukanlah ”tempat buangan” seperti anggapan kebanyakan orang. Jika diperhatikan secara seksama, kualitas PTS tertentu sebenarnya tidak kalah dengan PTN kebanyakan, baik dari segi sarana dan prasarana, tenaga pendidikan, juga kurikulum ajar yang baik pada setiap program studi yang ditawarkan.

    Pada dasarnya, keberhasilan pendidikan seseorang ditentukan oleh setiap individu masing-masing. Proses pembelajaran dan motivasi berperan penting bagi individu untuk selalu berkarya dan berprestasi. Tidak penting dari perguruan tinggi mana seseorang berasal tetapi lebih menekankan pada sejauh mana seseorang mampu konsisten dalam berprestasi.
  • Sukses itu di PTN atau PTS, Ya?

    (kampus.okezone.com) PERASAAN khawatir, deg-degan, dan berharap, itulah yang sering dirasakan ratusan ribu calon mahasiswa yang ingin masuk PTN melalui SNMPTN. Setiap tahun, ratusan ribu calon mahasiswa berjubel-jubel untuk merebutkan bangku kuliah di PTN idaman. Bahkan ada sebagian masyarakat berfikir seolah-olah hanya PTNlah yang hanya bisa menghantarkan kesuksesannya.

    Memang, fakta bahwa PTN selalu lebih unggul dari PTS sudah melekat pada mindset masyarakat Indonesia. Tentunya mindset ini tak selalu benar. Mindset seperti ini kalau dibudayakan bisa menimbulkan kecemburuan sosial antara PTN dan PTS.

    Kalau mau berfikir lebih lanjut, masih ada PTS yang tak kalah unggul dari PTN, seperti UNIKOM, UBINUS, IT TELKOM, Gundharma, dll. Banyak pula PTS yang bisa bersaing di kompetisi nasional dan bahkan bisa mengharumkan nama bangsa di Internasional. Seperti pada GEMASTIK, IMAGINE CUP, KRI & KRCI, debat bahasa Inggris, PIMNAS, dll.

    Terlepas dari PTN dan PTS itu sendiri, adalah bidang yang kita minati. Terkadang ada sebagian masyarakat yang tidak mempedulikan jurusan yang sesuai hatinya, malah lebih berfikir yang terpenting adalah masuk PTN besar dan jurusan yang dianggap dapat memiliki masa depan yang cerah. Keadaan seperti ini bisa menimbulkan jurusan favorit dan tidak favorit. Padahal bangsa kita memerlukan para penerus-penerus bangsa di berbagai aspek, tidak hanya pada jurusan tertentu saja.

    Belajar itu didasari pada rasa suka. Jika kita menyukai ilmu yang kita pelajari, maka semangat belajar pun bisa tumbuh, serta merasa enjoy. Dan tentunya bisa mengantar kesuksesan, baik itu dari PTN ataupun PTS. Karena pada dasarnya apa yang kita usahakan saat kuliah itu adalah bekal untuk menuju kesuksesan. Sementara, kesuksesan itu bergantung pada diri kita, kampus hanya bisa membantu mengembangkan kemampuan kita. Apa yang diusahakan, itulah yang akan dipetik.

    Bagi yang belum beruntung di SNMPTN jangan putus asa dalam meraih masa depan. Pilihan kuliah masih ada, kalaupun tidak masuk di PTN, masih ada PTS yang berkualitas. Bagi yang lolos SNMPTN dan masuk di PTN, perjuangan masih panjang. Sangat tidak etis jika antarmahasiswa saling mengolok-olok dan saling merendahkan hanya karena PTN dan PTS. Tidak membedakan PTN ataupun PTS, kesuksesan bisa diraih dengan usaha dan doa kita. Dan hal penting dari mahasiswa adalah memajukan bangsa Indonesia.
  • Sabtu, 23 April 2011

  • Bayar Kuliah Sendiri, Yuk!

    OKEZONE - Kamu mau kuliah tapi tak ingin membebani orangtua? Simak tawaran menarik dari Sampoerna School of Education (SSE) berikut ini!

    SSE merupakan sekolah tinggi keguruan dan ilmu pendidikan yang memiliki misi melahirkan generasi baru guru Indonesia. Saat ini, SSE menyelenggarakan program sarjana (S-1) keguruan dengan dua pilihan program studi, Pendidikan Matematika, dan Pendidikan Bahasa Inggris.

    Kamu yang berminat merintis karir di dunia pendidikan bisa mengikuti Student Financing Program dari SSE. Program ini menyediakan bantuan biaya pendidikan selama empat tahun.

    Dengan menjadi peserta Student Financing Program, kamu tidak perlu pusing memikirkan biaya kuliah. Tapi, kamu akan diberi kesempatan mengembalikan biaya kuliah itu secara mengangsur dengan hasil kerjamu setelah lulus nanti. Asyik kan?

    "Program ini menyediakan kemudahan, fleksibel, serta tanpa bunga," demikian seperti dikutip dari keterangan tertulis PSF, Rabu (20/4/2011).

    Nantinya, kamu hanya perlu menyisihkan 25 persen dari penghasilan per bulan sebagai cicilan pengembalian biaya kuliahmu. Melalui program ini pula, kamu memiliki kesempatan memperoleh tunjangan biaya hidup selama empat tahun.

    Mau tahu syaratnya? Isi formulir pendaftaran yang dapat kamu unduh dari laman http://www.sampoernaeducation.ac.id/en/admission.php atau dengan mengirimkan email ke alamat emawati@sampoernaeducation.ac.id.

    Lengkapi formulir pendaftaranmu dengan fotokopi rapor nilai kelas 11 (semester satu dan dua) serta kelas 12 (semester satu) yang telah dilegalisasi. Kamu yang lulus tahun 2009 dan 2010 wajib menyertakan fotokopi hasil ujian akhir nasional (UAN) sekolah menengah atas (SMA).

    Sertakan juga dua lembar fotokopi kartu identitas, dua lembar pasfoto terakhir ukuran 4x6 dan berwarna, fotokopi kartu tanda penduduk (KTP) orangtua, fotokopi kartu keluarga (KK), surat keterangan kesehatan, serta dokumen pendukung seperti tagihan listrik, PAM, dll.

    Kamu juga harus melampirkan dua surat referensi dari dua orang yang paling mengenalmu semasa SMA. Orang itu bisa jadi kepala sekolah, wali kelas, guru mata pelajaran, atau guru bimbingan dan konseling (BK).

    Buruan daftar ya! Tenggat waktu pendaftaran gelombang dua Student Financing Program adalah 28 April 2011, dan gelombang tiga pada 2 Juli 2011.

    Masih butuh informasi? Kamu bisa hubungi Emma atau Sasti di nomor telepon 021-5772275 ext.7287 atau 0858 8234 9553.(rfa)
  • Minggu, 09 Januari 2011

  • LOWONGAN ODP BANK BTN JANUARI 2011

    PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. membuka kesempatan karir bagi putra putri terbaik Indonesia yang memiliki semangat untuk berprestasi, mampu bekerja secara tim, memiliki komitmen dan integritas tinggi serta berpenampilan menarik, ulet, teliti dan jujur untuk bergabung bersama kami dan mengisi posisi :

    OFFICER DEVELOPMENT PROGRAM (ODP)

    Kualifikasi Utama :

        * Pria / Wanita
        * Tinggi badan : Laki laki minimal 160 cm dan Perempuan minimal 155 cm
        * Berbadan sehat dan berat badan proporsional
        * Mampu berkomunikasi dalam Bahasa Inggris baik lisan maupun tulisan
        * Mampu mengoperasikan komputer, minimal MS Office
        * Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Indonesia
        * Bersedia menjalani ikatan dinas selama 5 tahun

    Kualifikasi Khusus

       1. Usia maksimal 27 tahun (belum berulang tahun ke-28 per tanggal 1 Februari 2011)
       2. Pendidikan minimal Sarjana S1 dari PTN/PTS terkemuka dan memiliki reputasi baik, diutamakan dari jurusan :
              * Ekonomi (Perbankan, Akuntansi dan Studi Pembangunan)
              * Hukum (Perdata dan Pidana)
              * Ilmi Komputer / Manajemen Informatika / Teknik Informatika
              * Teknik (Sipil, Arsitektur, Elektro, Industri, Pertanian)
              * Psikologi
              * Statistik
              * Kehumasan (Public Relation)
       3. IPK minimal 3.00 skala 4.00
       4. Belum menikah dan bersedia tidak menikah selama 2 tahun

    Registrasi lamaran
    Registrasi online dimulai tanggal 09 s/d 24 Januari 2011
    Pelamar melakukan registrasi online pada website Bank BTN

    Tertarik ? Silakan melakukan pendaftaran melalui :

        * www.btn.co.id

    Note : Pendaftaran dibuka 09 – 24 Januari 2011


    INFORMASI LEBIH LENGKAP BISA DI AMBIL disini
    semoga bermanfaat
  • LOWONGAN ODP DAN ADP BNI TAHUN 2011

    informasi lebih lengkap bisa anda ambil disini disini semoga bermanfaat
  • Rabu, 05 Januari 2011

  • Tahun Baru, Bencana (Semoga) Berlalu

    (okezone.com)Dunia sudah memasuki tahun baru 2011. Bagi bangsa Indonesia, tentunya juga bangsa-bangsa yang lainnya, tahun baru menjadi lembaran baru untuk menuliskan kisah-kisah baru, menyemai harapan-harapan baru, dan mewujudkan mimpi-mimpi baru, yang tersimpul dalam jargon: perubahan dan kemajuan. Berubah ke arah yang lebih baik dan menjadi makin maju.


    Tahun bencana

    Tahun 2010 bagi bangsa Indonesia menjadi tahun yang menyedihkan. Berbagai bencana sepanjang tahun itu terjadi dengan korban manusia dan harta benda yang cukup banyak dan besar. Menurut catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pada tahun 2010 di Indonesia terjadi sekira 644 kejadian bencana. Jumlah meninggal mencapai 1.711 orang. Menderita dan hilang sekitar 1.398.923 orang. Rumah rusak berat 14.639 unit, rusak sedang 2.830 unit, dan rusak ringan 25.030 unit.

    Dari 644 kejadian bencana tersebut, sekira 81,5 persen atau 517 kejadian bencana adalah bencana hidrometerologi. Sedangkan bencana geologi seperti gempa bumi, tsunami dan gunung meletus masing-masing terjadi 13 kali (2 persen), 1 kali (0,2 persen), dan 3 kali (0,5 persen). Namun jumlah kerugian yang ditimbulkan oleh bencana geologi tersebut besar. Bencana hidrometeorologi terjadi rata-rata hampir 70 persen dari total bencana di Indonesia.

    Namun, jika dibandingkan dengan tahun 2009, jumlah kejadian dan korban serta kerugian yang ditimbulkan bencana lebih kecil pada tahun 2009. Pada tahun 2009, jumlah kejadian bencana mencapai 1.675 kejadian. Jumlah korban meninggal mencapai 2.620 orang, menderita dan mengungsi sekitar 5,5 juta orang, dan menimbulkan kerusakan rumah mencapai lebih dari 500 ribu unit. Pada tahun 2009 bencana gempa bumi di Jawa Barat dan Sumatera Barat menjadi bencana terbesar.

    Pada tahun 2010, bencana besar yang terjadi di Indonesia antara lain: tanah longsor di Ciwidey Jawa Barat (Februari) yang mengakibatkan 44 orang meninggal, banjir di hulu dan hilir sungai Citarum Jawa Barat (Maret) yang menyebabkan sekira 105 ribu lebih orang mengungsi. Banjir bandang Wasior (Oktober) dengan korban 291 orang meninggal. Kemudian gempa bumi dan tsunami di Mentawai dengan korban 509 orang tewas, dan erupsi gunung Merapi di Jawa Tengah dan Yogyakarta menyebabkan 386 orang meninggal.

    Melihat perbandingan bencana 2009 dan 2010, ada penurunan. Diharapkan, di tahun 2011 akan semakin menurun, bahkan tidak ada bencana sama sekali. Atau, kalaupun ada, skalanya kecil dan korban jiwanya sedikit. Peran masyarakat dalam mengantisipasi kemungkinan munculnya bencana sangat diperlukan. Selain itu, dan ini yang utama, peran pemerintah dalam memberikan informasi, terutama untuk daerah-daerah yang rawan bencana. Juga kesigapan pemerintah dalam proses penanggulangan. Lebih daripada itu, melakukan upaya-upaya antisipatif-preventif untuk mencegah atau meminimalisasi dampak destruktif bencana yang lebih besar.

    Tahun tanpa bencana
    Bencana alam, di mana pun itu, selalu menelan korban jiwa dan kerusakan fisik. Bencana alam yang sifatnya natural, seperti gunung meletus, tsunami, dan gempa bumi, tidak ada yang bisa memastikan datangnya. Manusia hanya dapat memprediksi dan mengantisipasi seminimal mungkin dampak destruktifnya. Di tingkat inilah manusia bisa berupaya. Selain bencana alam yang sifatnya natural, ada juga yang sifatnya kelalaian atau ulah tangan manusia, seperti banjir karena penebangan hutan secara liar tanpa reboisasi, atau budaya buruk di pinggir-pinggir sungai.

    Negeri ini memang negeri rawan bencana, karena struktur geologi dan topografi dengan rangkaian gunung berapi yang dimiliki membuat negeri ini masuk dalam ring of fire. Tapi, ini tidak bisa dijadikan sebagai alasan pemerintah tidak mampu melakukan upaya dan langkah antisipasi secara maksimal. Pemerintah memiliki peta bencana, atau peta daerah-daerah yang harus diwaspadai akan terjadi bencana. Dari mulai daerah yang mudah dijangkau, hingga yang sulit. Ini tentunya sangat penting. Pengalaman di Wasior dan Mentawai mestinya menjadi pelajaran yang berharga. Kedua tempat itu termasuk sulit dijangkau, karena medan berat dan infrastruktur transportasi yang baik tidak ada. Dengan peta bencana itu, daerah-daerah yang sulit dijangkau perlu diperhatikan secara ekstra.

    Cukuplah tahun 2010 sebagai pelajaran berharga. Bahwa kita berada di negeri rawan bencana. Kita perlu banyak belajar dari Jepang, negeri yang juga rawan bencana, terutama gempa bumi dan tsunami, tapi berhasil meminimalisasi dampak destruktif yang ditimbulkannya. Keberhasilan Jepang tidak lepas dari peran berbagai elemen, dari mulai pemerintah hingga perangkat desa, dengan melibatkan para ilmuwan, serta melakukan berbagai pengembangan dan penggunaan teknologi baru. Intinya, semua pihak secara massif berperan serta untuk menghadapi bencana. Bencana di Jepang bukan hal yang diratapi, tapi justru sesuatu yang harus dihadapi dengan optimalisasi segala kemampuan dan sumber daya yang dimiliki.

    Tahun 2011 tentu kita berharap tidak ada lagi bencana, apalagi bencana yang berskala besar. Tapi semua juga tergantung dengan manusia-manusia di negeri ini. Berbagai bencana yang terjadi menjadi isyarat, tanda, atau sinyal, bagi negeri ini untuk segera berbenah dan mengintrospeksi diri. Jika tahun kemarin para pemimpin dan pengelola negara banyak sekali mengecewakan rakyat, tahun ini sudah saatnya membahagiakan rakyat. Jika rakyat bahagia, alam pun rasanya enggan untuk merusak kebahagiaan itu.
  • Search....

    Doa Seorang Anak Pada Saat Wisuda Mahasiswa/i Medicom

    ingin memberikan komentar tentang video ini, Silahkan klik disini». Terima Kasih

    Copyright @ 2013 Sahabat Medicom.